Wednesday, July 29, 2009

Perjuangan Muallaf 2

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh



Pak Muji...., saya seorang mualaf, untuk memperteguh hati saya kepada Agama Islam ini, saya ingin mendengar cerita pak Muji asal mula kenal dan masuk Agama Islam, sekaligus sebagai obat penderitaan saya karena, dengan pindah Agama Islam, saat ini saya telah dikucilkan dan dimusuhi oleh saudara saudara saya.


Itu salah satu pesan yang saya terima melalui YM saya (mkaruk).


Sesuai Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa (4) ayat 1. yang artinya. "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."


Al-Qur’an Surat Al-Hujuraat (49) Ayat 13 yang artinya.


"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."



Wahai saudaraku, salam kenal dan terimakasih, sebenarnya selama kita mau belajar dan belajar, serta memperhatikan dan menghayati, setiap apa yang kita lihat, kita rasakan, dan kita alami, itu semua bentuk kasih sayang Allah , Tuhan Yang Maha Esa, kepada seluruh makhluk ciptaan Nya, sesuai Firman Alloh dalam QS.Al-Imran (3) : 191. yang artinya "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."


Secara garis besar Subhannallah, kita dilahirkan dibumi ini sudah dalam keadaan Islam, sesuai Firman Alloh SWT dalam QS. Ar-Ruum (30) : 30. yang artinya "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"


Saya sangat tersanjung, dan sangat berterimakasih atas pesan yang telah saudara kirimkan melalui YM (mkaruk) tersebut diatas, sebenarnya mungkin pengalaman saudara selama ini lebih menderita, dan lebih dahsyat penderitaan yang saudara alami bila dibandingkan dengan pengalaman yang saya alami, dan juga baik pengalaman dan penderitaan, yang kita alami selama ini, tidaklah sebanding bila dibandingkan penderitaan para saudara saudara kita terdahulu atau seluruh pejuang pejuang Islam, akan tetapi mereka tetap tegar dan tetap teguh bahkan semakin tebal keimanan mereka kepada Alloh SWT, karena keteguhan dan ketegaran iman mereka Alhamdulillah akhirnya Islam sampai juga kepada kita sekalian.


Dari Anas r.a. bekata, Rasulullah saw. bersabda, "Akan datang kepada umat ku suatu zaman di mana orang yang berpegang kepada agamanya laksana menggenggam bara api”. (Riwayat Tirmizi)

Dipegang terus pastilah panas, akan tetapi bila kita lepas, sudah lah pasti cahaya Islam tidak akan pernah sampai pada kita dan pasti tidaklah sampai juga kepada anak cucu kita sebagai generasi yang akan datang.


Maka dari itu mari kita laksanakan perintah Alloh dengan benar walau apapun yang akan terjadi pada diri kita, sesuai Firman Alloh dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa (4) Ayat 36, yang artinya. "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri".


Disamping itu kita tetap bekerja dan berusaha serta berjuang membela Agama yang diridhoi Alloh ini dengan segenap kemampuan dan kekuatan yang kita miliki, dan mari kita belajar dan menempatkan diri sebagai sososk muslim yang selalu mengedepankan firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah (9) ayat 105 yang artinya. "Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan- Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan"


Saya Mujiarto Karuk tidak lebih hanya sebagai hamba Alloh yang doif dan lemah karena, saya :



1. Sebatang kara dari usia 6 tahun dan untuk menamatkan sekolah SD sampai dengan SMP harus berjuang menjadi pembantu rumah tangga, dan bekerja dikalangan meja bilyard.



2. Setelah tamat SMP Negri Kurungan Nyawa Oku Sumatra Selatan , saya dengan sedikit tabungan hasil kerja dengan modal nekat masuk kota Jakarta yang sama sekali buta dan tidak tahu persis sudut Jakarta.



3. Dalam perjalanan ke Jakarta tepatnya di Bandar lampung saya dipertemukan oleh Alloh SWT kepada seorang pemuda makasar berhati mulia dan saya dibawa serta diajak yang belakangan saya baru tahu bahwa nama daerah pertama kali saya menginjakan kaki di kota Jakarta bernama Pasar Ikan, Jakarta Barat.



4. Selama saya tinggal didaerah saya tersebut, tempat saya menginap dan tempat saya bekerja sangat berdekatan dengan rumah ibadhah Non muslim dan saya sangat aktif dirumah ibadhah tersebut karena ketika itu saya sedikit menemukan kedamaian dari kejamnya pergaulan saya ketika itu.



5. Ternyata setelah saya berada di rumah teman saya yang baru menolong dan menuntun saya hingga saya sampai di pasar ikan , saya menemukan 2 prilaku yang saya anggap sangat bertentangan, ketika itu hati saya bergejolak kencang dan marah bercampur benci melihat prilaku orang orang disekeliling saya, bila malam mereka banyak yang masuk mushollah sementara disiang hari mereka melakukan persis ketika saya lakukan waktu saya masih bekerja di daerah saya dahulu, yakni berjudi, mencuri, nyopet, berkelahi dan berprilaku miring lainnya…



6. Suatu malam saya pertama kali kaki saya menginjakan dan masuk Mushollah tersebut, saya melakukan dan mengikuti serta minta diajarkan bagai mana cara berwudhu dan saya mengikuti yang belakangan saya ketahui Sholat…., saya menangis dan ketika itu saya betul betul menemukan kedamaian yang sangat luar biasa….yang tidak dapat saya ceritakan dalam kata kata.



7. Setelah sekian lama saya berada di rumah teman saya tersebut sambil bekerja di kapal angkutan barang, achirnya saya memberanikan diri izin dengan teman saya yang ketika itu sebagai ketua kelompok makasar untuk wilayah Jakarta Barat.



8. Saya berjalan tanpa tujuan arah pasti saya hanya mengikuti kata hati bahwa saya harus meninggalkan prilaku yang saya anggap sangat tidak mendidik tersebut, dan tidak tau persis arah dan tujuan, dan Alhamdulillah saya dituntun oleh Allah SWT menuju sebuah terminal belakangan saya tahu bernama terminal grogol.



9. Dari terminal gerogol saya melihat dan naik bus belakangan saya baru tahu bahwa bus PPD Kodok tersebut jurusan Grogol Pulogadung , sepanjang jalan saya melihat betapa indahnya kota Jakarta, tapi saya tidak merasakan terhibur karena saya tidak tahu persis hendak kemana.



10. Setelah saya tiba di terminal Pulogadung yang saya cari ketika itu hanya mushollah, saya hanya berfikir mungkin mushollahlah yang dapat memberikan kedamaian dan tempat saya numpang hidup.



11. Ternyata saya menemukan perbedaan yang sangat mengejutkan, ketika saya dipasar ikan walau prilaku mereka yang ada disekeliling saya ketika itu sangat tidak mendidik, mushollahnya tidak dikunci dan siapapun bisa masuk dan sujud, tapi justru diterminal pulogadung mushollah nya dikunci jadi saya tidak bisa masuk dan ikut nginap di mushollah tersebut , hanya duduk di terasnya saja.



12. Ditengah malam yang dingin dengan bekal seadanya, saya bertemu dengan seorang laki laki yang usianya sebaya dengan saya, ternyata beliau berprilaku sama dengan saya ketika saya masih di kampung halaman dulu.



13. Dan saya dipertemukan oleh teman saya yang baru tersebut dengan ketua kelompoknya yang ternyata juga satu wilayah asal kelahiran saya. dan ternyata jumlah kelompok yang baru saja menolong saya ini lebih besar dan wilayah operasinya juga hampir seluruh kota Jakarta, hanya pusat berkumpulnya di terminal Pulogadung dan Lapangan Banteng.



14. Hingga suatu hari saya dikejar kejar masa karena ketahuan melakukan perbuatan tercela tersebut dan saya berlari dan menyelamatkan diri serta minta perlindungan, dan berlindung di rumah salah satu warga yang terletak tidak jauh dari Pasar Pulo Gadung, saya sudah masuk dan memasuki serta mohon perlindungan pada keluarga tersebut baru belakangan saya tahu bahwa beliau adalah seorang Anggota Polri.



15. Ketika saya tahu bahwa saya masuk dan memasuki rumah salah satu Anggota Polri, saya betul betul mengalami guncangan jiwa dan ketakutan yang sangat luar biasa, ketika itu mengalahkan semua ketakutan yang pernah saya alami, mengalahkan takutnya berjalan dikegelapan malam daerah kelahiran saya yang belum ada listrik, kiri dan kanan jalan raya yang rusak dan becak manakala hujan masih sepi dan hutan masih lebat, mengalahkan ketakutan kelaparan karena tidak bergantung hidup dengan kedua orang tua sejak usia 6 tahun, mengalahkan rasa takut memburu babi hutan di hutan belantara Negri Batin Muara Dua Oku Sumsel, mengalahkan rasa takut harus berebutan buah durian masak yang jatuh dengan Macan atau penduduk setempat menamakan HALIMAWONG, karena rasa lapar, mengalahkan rasa takut menyeberangi dalam dan derasnya sungai komering di Muara Dua , Oku Sumsel, mengalahkan rasa takut menyelam dikedalaman laut di pelabuhan Panjang Tanjung Karang Lampung , memburu koin yang dilemparkan sebagian penumpang kapal, mengalahkan rasa takut berhadapan dengan kelompok lain yang di lanjutkan dengan perkelahian, bahkan sampai menghilangkan nyawa orang lain, dan masih banyak lagi pengalaman pahit yang tidak dapat saya lupakan.



16. Ternyata Anggota Polri yang bernama Letnan Dua Polisi Soetomo, seorang Anggota Polri yang berhati mulia, beliau menemui massa yang mengejar ngejar saya, dan berteriak teriak serta berkumpul dengan teriakan beragam suara, dengan bahasa lembut dan tegas beliau meminta agar massa bubar dan pulang ketempat asal masing masing, setelah massa bubar dan saya selamat dari amukan massa, saya ditanya dan semua saya jelaskan dengan jujur apa adanya.



17. Sebelum beliau berangkat dinas ke aceh beliau berpesan pada saya Muji , kamu sudah jadi anak Bapak , kamu lindungi dan kamu jaga anak anak Bapak semua itu saudaramu , dan kebetulan beliau memiliki 8 orang anak semua wanita kecuali yang no 2 dari bungsu , hanya laki laki satu satunya dan masih kecil kecil.



18. Dan achirnya pada tanggal 1 Nopember 1982 saya lulus Pendidikan Secata Pusdik Reserse Polri Mega Mendung Bogor Jawa Barat, dan di lantik menjadi Anggota Polri berpangkat Bhayangkara Dua, setelah selesai di lantik saya menangis, sedih dan sangat terharu ketika Ayah angkat saya Pak Soetomo memeluk dan mencium saya sambil berkata “MUJI BAPAK PERCAYA BAHWA KAMU KELAK AKAN MENGGANTIKAN BAPAK SEBAGAI ANGGOTA POLRI YANG BAIK ”



19. Setelah bekerja dan mengabdi di Kepolisian selama lebih kurang 27 tahun Subhannalloh hanya Allah SWT yang tahu, betapa sulitnya menjadi dan melaksanakan dan melakukan amanat ayah angkat saya tersebut diatas.



Wahai saudaraku yang dirahmati Alloh SWT, baru pada awal tahun 1986, saya mulai belajar membaca Al-Qur'an, yang sebelumnya saya hanya membaca tarjamahnya saja, menghayati dan membandingkan serta bertanya kepada teman teman Muslim lainnya, dan akhirnya saya mengundang dan mendatangi seorang Ustaz yang bernama Shobari Achmad dari Kebon Melati Tanah Abang Jakarta Pusat .


Dari beliaulah saya dipertemukan dengan seorang ustaz dan dibawa serta masuk pesantren Persis Jakarta timur dekat dengan tempat tinggal saya.


Wahai saudaraku tidak ada istilah terlambat, selama kita mau serta bertekad untuk mempelajari semua rahmat dan nikmat yang kita rasakan, kita hadapi, kita temukan dan kita jauhkan sipat merasa cukup dan merasa puas dengan ilmu yang kita dapat, Insya Alloh dan pasti kita akan merasakan dan mendapatkan rahmat serta petunjuk Alloh, bantuan dan pertolongan Alloh SWT.


Dan Semoga kita semua juga mendapat tuntunan menuju jalan yang diridhoi serta kita semua terlepas dari prilaku yang sesat dan menyesatkan bagi kita semua.


Dan semoga kita termasuk golongan yang pandai bersyukur dan mensyukuri segala nikmat yang kita terima, kita rasakan dan kita alami, sebagai bentuk kasih sayang Alloh pada kita makhluk ciptaan Nya dan kita semua dapat terlepas dari murka Alloh serta mendapat perlindungan, selamat dunia sampai akherat kelak, Aamiin Yarobbal Alamiin.



Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Salam Hormat







Mujiarto Karuk

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home